Humor 1

24 Februari 2007

anytime

Aku pinjem buku humor (cerita lucu) di perpustakaan Sidoarjo. Isinya sih lumayan. Tapi bahasanya terlalu formal. Nggak pa-pa yang penting lucu. Ini nih diantaranya:

SOPIR TAKSI BARU

Setelah berjalan sekian lama, si penumpang menepuk pundak si sopir. Tetapi reaksinya sungguh tidak terduga, Si Sopir begitu terkejutnya, sampai tidak sengaja menginjak gas yang lebih dalam, hampir saja menabrak mobil lain.

“Maaf saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja begitu mengejutkan bapak.”

“Persoalannya begini, ini hari pertama saya menjadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama.”

“Oh Begitu. Terus kok bisa kaget begitu?”

“Karena sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah,” jelas sopir taksi.

JURAGAN GARAM

Alkisah seorang juragan garam terkaya di Madura ingin melihat Ibukota Jakarta. Ia memutuskan pergi ke Jakarta menggunakan pesawat terbang.

Setelah tiket berada ditangan dia langsung menuju pesawat dan duduk di kelas bisnis. Tidak lama berselang, seorang pebisnis naik pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh penumpang lain, maka terjadilah dialog:

Pebisnis : “Maaf, Pak, ini tempat duduk saya.”

Madura : “Sampeyan siapa?”

Pebisnis : “Saya penumpang.”

Madura : “Lho sesama penumpang kok ser-ngoser. Itu kan masih banyak kursi yang lain. Sampeyan dodok saja disana.”

Karena tidak ingin terjadi keributan maka si pebisnis menemui pramugari dan mengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek tiket miliki pebisnis, lalu menghampiri si Madura.

Pramugari : “Maaf, Pak, Bapak tidak boleh duduk disini. Tempat bapak di bagian lain.”

Madura : “Sampeyan siapa?”

Pramugari : “Saya Pramugari.”

Madura : “Apa itu Pramugari? Saya ndak tahu, apa kerjaan sampeyan.”

Pramugari : “Saya bertugas melayani Bapak.”

Madura : “Lho Sampeyan tugasnya melayani saya kok ser-ngoser. Saya ndak mau! (hardik si madura)

Karena kehabisan akal, si pramugari menjumpai kapten dan meminta bantuan kapten. Kapten pun mendatangi si Madura.

Kapten : “Maaf, Pak, tempat duduk ini milik bapak yang itu, jadi bapak harus duduk di tempat lain.”

Madura : “Sampeyan siapa?” (tanya si madura kesal)

Kapten : “Saya pilot.”

Madura : “Apa itu Pilot? Apa kerjaan sampeyan?”

Kapten : “Saya yang nyopir pesawat ini.”

Madura : “Saya naik bis ndak pernah di-ser-oser sama sopir. Pokoknya saya mau duduk disini.”

Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah si Madura. Tapi untunglah penumpang yang baru naik adalah Mbok Bariyah. Langsung saja pramugari meminta pertolongan pada Mbok bariyah untuk berbicara kepada si Madura.

Pramugari : “Eh, Mbok Bariyah, selamat siang. Mbok tolong saya ya. Ada penumpang yang bikin repot nih.”

Mbok Bariyah : “Penumpang yang mana?”

Pramugari : “Itu, Bapak yang dari Madura itu, harusnya duduk di kelas ekonomi tapi dia terlanjur duduk di tempatnya bapak ini.”

Mbok Bariyah : “Oooh, gampang itu, serahkan saja sama saya, pokoknya ditanggung beres.”

Serta merta Mbok Bariyah menghampiri Bapak Madura.

Mbok Bariyah : “He...he....he, Pak, Sampeyan mau ke mana?”

Madura : “Oh, saya mau ke Jakarta.”

Mbok Bariyah : “Lho...Sampeyan salah, Pak, Tempat duduk ini untuk tujun ke Medan. Kalau ke Jakarta tempatnya di sana, di belakang. Itu tempat sampeyan masih kosong.”

Madura : “Oh...iya..., ini untuk yang mau ke Medan, ya. Terimak kasih, ya.”

OSAMA BIN LADEN

Dugaan media asing (CNN, BBC...whatever) yang menyebutkan Osama Bin Laden ada di Indonesia memang sangat beralasan. Bahkan FBI pun sudah menduga bahwa keberadaan Osama hampir semua tempat di Indonesia, dan FBI juga menuduh bahwa untuk mengelabui penyelidikan yang dilakukan FBI, banyak orang Indonesia yang mengaku Osama. Salah satu contohnya, sbb:

Ketika Sayuti ketemu Jukri di Surabaya, Sayuti berkata:

“Saya bekerja di PLN, kalau kamu kerja di mana?”

Jukri : “Saya bekerja di PLN juga”

Kemudian dengan agak berteriak Sayuti berkata: “OSAMA DONG!”