hUMOR 2

25 Februari 2007

anytime

Green, Pink dan Yellow

Ada seorang Jepang yang sedang mengikuti kursus bahasa inggris. Ia baru saja belajar bahasa inggris dan mempunyai selera humor yang tinggi. Kebetulan, dia dan siswa lain di suruh oleh sang guru membuat kalimat dengan tiga kata, yaitu green, pink dan yellow. Sulit baginya untuk membuat kalimat dalam bahasa Inggris. Tetapi ia tidak mudah menyerah. Akhirnya, inilah rangkaian kata yang di ucapkannya:

“Yesterday I came into my friend’s house; when my friend was in the kitchen, the telephone was ringing....green....green....and then I pink it up, then I said....yellow...yellow...! But there was no answer overthere.” Ia mengucapkannya dengan lugu.

PESO

Si Linding, adalah pria sunda yang akan menjadi TKI di Filipina. Sebelum berangkat, ia terlebih dahulu mendatangi atase Filipina di Jakarta. Ia ingin tahu secara jelas berapa gaji yang akan diperolehnya disana. Atase Filipina itu menjanjikan bahwa ia akan dibayar 500 peso setiap bulannya. Kontan ia membatalkan keinginannya untuk menjadi TKI di Filipina. Ucapnya, “Saya mau kerja itu karena membutuhkan uang banyak, bukan mau mencari peso (dalam bahasa sunda, peso berarti pisau). Untung saya bertanya dulu.”

Iklan Coca-cola di Arab Saudi

Menghadapi persaingan ekonomi yang semakin ketat, banyak perusahaan yang giat memasarkan produknya secara besar-besaran. Termasuk perusahaan minuman Coca-cola yang mengadakan promosi besar-besaran ke berbagai daerha di seluruh dunia. Namun ketika harus mmpromosikan coca-cola di Arab Saudi, Marketing PR-nya yang berwarga negara Amerika kesulitan, karena iklan Coca Cola tersebut tidak bisa ditulis dalam bahasa arab. Maka dipikirkanlahcara lain, yaitu dengan menggunakan bahasa gambar. Iklan-iklan dan reklamenya pun mulai tersebar dan terpajang di seluruh pelosok Arab Saudi. Iklan-iklan tersebut hanya berupa empat gambar yang berdampingan dari kiri ke kanan.

Gambar pertama melukiskan seorang pengembara sedang berjalan di padang pasir dan kehausan.

Gambar kedua menggambarkan bahwa pengembara tersebut berusaha mencari sumber air hingga akhirnya ia terjatuh dan tak sanggup berjalan lagi.

Gambar ketiga melukiskan pengembara tadi tiba-tiba menemukan botol Coca-cola dan langsung meminumnya.

Gambar keempat melukiskan bahwa setelah meminumnya, pengembara tadi kembali bertenaga dan riang gembira.

Demikianlah gambar-gambar ini disebarluaskan. Namun upya ini pun gagal. Bahkan penjualan Coca-cola di Arab Saudi kian hari kian menurun. Setelah dicari penyebab kegagalannya, ternyata marketing PR tadi lupa mempertimbangkan bahwa di Arab orang-orang membaca dari kanan ke kiri, hingga gambar-gambar tadi berarti sebaliknya J

Melamar Jadi Astronot

Pada suatu waktu, NASA membutuhkan astronot yang bersedia diterbangkan ke bulan dan tinggal disana selama beberapa hari. Untuk itu, NASA memasang pengumuman bahwa mereka membutuhkan calon astronot dengan syarat yang sudah disebutkan. Ternyata peminatnya cukup banyak dan berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Setelah melewati taha[ seleksi yang ketat, akhirnya terpilih tiga calon utama, yaitu dari Jerman, Inggris, dan Indonesia. Ketiga calon itu kemudian di wawancarai.

Giliran pertama adalah orang Jerman. Ia diberi berbagai macam pertanyaan mengenai penerbangan antariksa. Semua bisa dijawabnya, “Saya kira saya pantas mendapat imbalan lima ratus ribu dollar.” Orang NASA yang mengujinya berseru kaget, “Mahal sekali, saya pikir-pikir dulu.” Kemudin petugas mempersilakan orang Jerman itu keluar untuk menunggu hasilnya. Setelah itu tiba gilirn orang Inggris, ia pun berhasil mwnjawab semua pertanyaan yang diajukan.

Ketika ditanya berapa yang dimintanya. Ia menghendaki imbalan sebesar satu juta dollar. Petugas NASA kembali kaget. Ia kemudian mempersilakan orang inggris itu untuk keluar. Terakhir adalah giliran orang Indonesia. Ia pun ditanya tentang imbalan yang diinginkan. Orang Indonesia itu langsung menjawab, “Saya menginginkan lima juta dollar.” Orang NASA yang mengujinya kaget sekali, “Wah ... mahal sekali, untuk apa uang sebanyak itu?” Si calon astronot langsung menyela, “Begini Pak, uang itu kita bagi dua, setengahnya boleh bapak ambil, yang satu setengah juta untuk saya dan yang satu juta untuk orang Inggris itu, biar dia yang pergi mewakili saya.